Sabtu, 02 Maret 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA II “BENARKAH TUMBUHAN MENGHASILKAN ZAT TEPUNG BENARKAH FOTOSINTESIS MENGHASILKAN GAS


LAPORAN PRAKTIKUM
KONSEP DASAR IPA II
“BENARKAH TUMBUHAN MENGHASILKAN ZAT TEPUNG BENARKAH FOTOSINTESIS MENGHASILKAN GAS”




logo_unib1.png
 









Disusun Oleh:
1.     Ranto Fernando                (A1G011111)
2.     Skolastika Jortja               (A1G011115)
3.     Vinsesia Diana Jiut           (A1G011117)
4.     Yohanes Sangkang           (A1G011121)


Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Endang Widi Winarni, M. Pd.
Dra. Dalifa, S. Pd., M. Pd.


PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya laporan ini.
Dalam laporan ini kami akan menjelaskan tentang “Benarkah Tumbuhan Menghasilkan Zat Tepung dan Benarkah Fotosintesis Menghasilkan Gas”. Dalam penulisan maupun isi dari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis menerima dengan hati terbuka atas semua kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan penulisan selanjutnya.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.


Bengkulu,   Juli 2012
Penulis










I.       JUDUL KEGIATAN
Benarkah Tumbuhan Menghasilkan Zat Tepung

II.    TUJUAN KEGIATAN
Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan
      Indikator
Siswa dapat menunjukkan bahwa zat tepung akan terbentuk di daun yang berwarna hijau dengan bantuan sinar matahari

III. LANDASAN TEORI
Fotosintesis terjadi pada bagian tumbuhan yang berklorofil (paling banyak terdapat pada daun). Dengan bantuan cahaya matahari sebagai sumber energi, karbondioksida dari udara yang ditangkap oleh klorofil, dan air dari tanah, akan membentuk gula yang disalurkan ke bagian tubuh untuk digunakan atau simpan, misalnya dalam bentuk zat tepung. Pada daun yang ditutup, tidak mendapat sinar, tidak terjadi proses fotosintesis, karena tidak mendapat zat tepung. Hal ini dibuktikan dengan daun yang berwarna hitam/biru.
Jika ketika daun diberi iodium terdapat perubahan warna. Daun yang trkena cahaya matahari dan ditetesi iodium, akan berwarna biru kehitaman. Bagian daun yang yang tertutup (tidak terkena cahaya) akan berwarna coklat (seperti warna iodium).
Iodium merupakan indikator untuk menentukan adanya kandungan zat tepung di dalam daun. Jika iodium bereaksi dengan zat tepung (amilum), akan membentuk iodamilum yang bewarna  biru kehitaman. Bagian daun yang tertutup (tidak terkena cahaya) akan berwarna coklat seperti warna iodium.
Daun bayam merupakan salah satu jenis daun yang lapisan lilinnya tipis sehingga perubahannya cepat terlihat
Pertanyaan:
1.      Mengapa permukaan daun harus ditutupi dengan kertas karbon selama percobaan dilakukan?
2.      Setelah ditetesi larutan iodium, bagaimana perbedaan antara daun yang ditutupi kertas karbon dengan yang tidak ditutupi kertas karbon?
3.      Pada bagian daun manakah zat tepung terbentuk?
4.      Apa fungsi cahaya pada percobaan ini?
Jawab:
1.      Agar tidak terjadi proses fotosintesisi pada daun
2.      setelah ditetesi iodim daun bayam yang tidak ditutup berwarna lebih hitam dari pada yang ditutup, hal ini membuktikan bahwa terjadi proses fotosintesisi pada bayam yang tidak ditutup
3.      Pada daun yang tidak dittup
4.      Untuk proses fotosintesis pada daun
IV. ALAT DAN BAHAN
1.      Daun tipis yang masih menempel pada tumbuhan      
2.      Kertas karbon atau kertas alumunium                          
3.      Penjepit kertas atau isolasi                                                  
4.      Alkohol 70%                                                                              
5.      Larutan iodium atau lugol                                                                         
6.      Spritus                                                                                          
7.      Gelas piala/gelas kimia                                                       
8.      Pembakar spiritus 
9.      Pipet
10.  Pinset
11.  Air
12.  Jembatan pembakar
13.  Korek api
14.  Gunting
15.  Piring kecil
16.  Panci aluminium kecil
V.    LANGKAH PERCOBAAN
1.      Pada hari pertama (sekurang-kurangnya dua hari sebelum praktik) pililah daun yang terkena cahaya matahari. Tutupilah seluruh daun pada sore atau malam hari dengan kertas karbon. Biarkan daun tersebut melakukan fotosintesis selama dua hari.
  1. Petiklah daun tersebut pada siang hari di hari ketiga menjelang digunakannya untuk praktik dan Petik juga daun disebelah daun tersebut sebagai pembanding.
  2. Rebuslah daun tersebut dengan air sampai layu dan sampai air rebusannya berwarna hijau yang menandakan sel-sel sudah mati dan tidak berfungsi lagi. Pada sel-sel yang sudah mati alkohol dan iodium mudah menembus daun.
  3. Isilah gelas kimia dengan alkohol. Masukkan daun yang telah direbus ke dalam gelas tersebut!
  4. Masukkan gelas kimia berisi alkohol dan daun rebusan tersebut ke dalam panci yang berisi air. Didihkan alkohol tersebut sampai daun terlihat pucat dan alkoholnya berwarna hijau. Tujuan adalah untuk melarutkan klorofil agar lebih mudah bereaksi dengan iodium.
  5. Setelah daun berwarna pucat, ambillah daun dan celupkan ke dalam air yang mendidih agar daun bersih dari alkohol dan kaku.
  6. Letakkan daun di dalam piring kemudian tetesi dengan iodium secara merata. Tujuannya adalah untuk menguji apakah di dalam daun tersebut terdapat zat tepung atau tidak. Zat tepung bila diberi alkohol akan terbentuk iodamilum yang berwarna biru atau hitam.


VI. HASIL PERCOBAAN

http://riotzipa.files.wordpress.com/2012/01/foto0501.jpg?w=112&h=150                     http://riotzipa.files.wordpress.com/2012/01/foto095.jpg?w=112&h=150                   http://riotzipa.files.wordpress.com/2012/01/foto1561.jpg?w=112&h=150  

Pertanyaan
1.       Mengapa permukaan daun harus ditutup dengan kertas karbon sebelum percobaan dilakukan?
  1. Setelah ditetesi larutan iodium, bagaimana perbedaan bagian daun yang tidak ditutupi kertas karbon dengan bagian daun yang ditutupi kertas karbon?
  2. Pada bagian daun manakah zat tepung terbentuk?
  3. Apa fungsi cahaya pada percobaan ini?
Jawaban :
  1. Untuk membandingkan dengan daun yang tidak tidak ditutup, kira-kira duan yang ditutup akan dapat menghasilkan zat tepung atau tidak.
  2. Daun yang terkena cahaya matahari dan ditetesi iodium, akan berwarna biru kehitaman. Bagian daun yang tertutup ( tidak terkena cahaya) akan berwarna coklat( seperti warna iodium).
  3. Di klorofil
  4. Sebagai sumber energi




VII.          PEMBAHASAN
Fotosintesis terjadi pada bagian tumbuhan yang berklorofil (paling banyak terdapat pada daun). Dengan bantuan cahaya matahari sebagai sumber energi, karbondioksida dari udara yang ditangkap oleh klorofil, dan air dari tanah, akan membentuk gula yang disalurkan ke bagian tubuh untuk digunakan atau simpan, misalnya dalam bentuk zat tepung. Pada daun yang ditutup, tidak mendapat sinar, tidak terjadi proses fotosintesis, karena tidak mendapat zat tepung. Hal ini dibuktikan dengan daun yang berwarna hitam/biru.
Jika ketika daun diberi iodium terdapat perubahan warna. Daun yang trkena cahaya matahari dan ditetesi iodium, akan berwarna biru kehitaman. Bagian daun yang yang tertutup (tidak terkena cahaya) akan berwarna coklat (seperti warna iodium)
Iodium merupakan indikator untuk menentukan adanya kandungan zat tepung di dalam daun. Jika iodium bereaksi dengan zat tepung (amilum), akan membentuk iodamilumyang bewarna  biru kehitaman.
Pada daun yang ditutupi oleh kertas karbon masih dapat melakukan respirasi dan transpirasi walaupun tidak mendapat sinar matahari yang cukup, hal ini jelas terlihat adanya amilum pada daun dengan jumlah yng sedikit. Namun pada daun yang tidak mendapat perlakuan terdapat banyak amilum sebagai tanda melakukan proses fotosintesis.
Dari perbedaan warna yang terjadi atas perbedaan perlakuan menunjukkan bagian daun yang berbeda warna disebabkan oleh faktor kurangnya cahaya matahari, sehingga daun tersebut tidak dapat melaksanakan fungsi fisiologisnya secara sempurna. Dengan kata lain, secara umum fotosintesis hanya dapat berlangsung jika ada cahaya matahari yang cukup mengenai permukaan daun yang ditandai dengan adanya amilum pada daun.
Menguji ada tidaknya amilum yang terdapat pada daun dilakukan dengan merebus daun pada air mendidih 30 menit, hal ini dilakukan agar sel selama menjadikan sel-sel daun lebih permeabel±dalam daun mati dan terhadap iodium atau JKJ. Memasukkan daun dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan JKJ. Setelah itu meletakkan daun pada cawan untuk ditetetsi permukaan daun dengan larutan lugol/iodium sampai merata. Perlakuan ini membuat daun menjadi berwarna biru kehitam-hitaman yang menunjukkan adanya amilum dalam jaringan daun.
Proses pembentukan karbohidrat pada fotosintesis, daun yang diberi perlakuan dengan dipanaskan pada air mendidih kemudian dimasukkan dalam alkohol panas mengakibatkan pigmen daun jadi luntur. Daun yang semula berwarna hijau tua berubah menjadi hijau muda. Hal ini dimaksudkan agar ada tidaknya amilum pada daun dapat terlihat dengan jelas pada saat daun tersebut dicuci dengan larutan JKJ. Perebusan dilakukan agar sel dalam daun mati dan menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap larutan JKJ. Memasukkan daun dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan JKJ. Setelah itu meletakkan daun pada cawan untuk ditetetsi permukaan daun dengan larutan lugol/iodium sampai merata. Perlakuan ini membuat daun menjadi berwarna biru kehitam-hitaman yang menunjukkan adanya amilum dalam jaringan daun. Larutan JKJ disini berfungsi untuk memberikan warna pada daun agar dapat dibedakan bagian daun yang mengandung amilum dan tidak. Setelah dimasukkan dalam larutan JKJ, daun yang telah ditutup sebelumnya berwarna agak kebiru-tuaan disekitar pinggir – pinggirnya dan di bagian – bagian yang tidak ditutupi lainnya, sedangkan bagian tengahnya atau bagian yang ditutupi berwarna sedikit lebih cerah. Hal ini disebabkan karena pada bagian yang ditutup tidak terjadi proses fotosintesis, sehingga dibagian tersebut tidak terdapat amilum yang ditunjukkan oleh warna biru tua kehitaman. Sedangkan pada daun yang tidak ditutup warna biru tua kehitamannya akan merata diseluruh bagiannya, karena pada seluruh bagian permukaan daun terjadi proses fotosintesis.
VIII.       KESIMPULAN
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
Reaksi terang, terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2). Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang. Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari.
Reaksi gelap, bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula. Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombangyang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm).
1.      Cahaya tampak terbagi atas
2.      cahaya merah (610 – 700 nm),
3.      hijau kuning (510 – 600 nm),
4.      biru (410 – 500 nm) dan
5.      violet (< 400 nm).

Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis :
1.      Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2.      Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3.      Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4.      Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5.      Kadar fotosintat (hasil fotosintesis
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6.      Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.








IX. DAFTAR PUSATAKA

Anwar, A. 1984. Ringkasan Biologi. Ganeca Exact. Bandung.
Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Syamsuri. I. 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta
























         I.            JUDUL KEGIATAN
Kompetensi  Dasar
Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan

      II.            TUJUAN KEGIATAN
Siswa dapat :
1.      Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan gas;
2.      Mengamati bahwa cahaya langsung mempengaruhi jumlah gas yang dihasilkan.
   III.            LANDASAN TEORI
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.
Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gulasebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri.
Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
Reaksi terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi.
Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis. Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.
Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida. Bakteri fotosintetik, selain sianobakteri, tidak menghasilkan oksigen karena menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen. Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.
Reaksi gelap
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya).
Saran Penerapan Dalam Pembelajaran
Percobaan ini dilakukan sebagai kegiatan inti atau kegiatan pemantapan pada pembelajaran siswa tentang “fotosintesis”.

   IV.            ALAT DAN BAHAN
1.      Gelas bening 2 buah
2.      Tabung reaksi 2 buah
3.      Corong bening 2 buah
4.      Air
5.      Tumbuhan air, misalnya hydrila
6.      Plastik transparan (lubang disesuaikan dengan ukuran gelas bening).
7.      Jam berjarum detik

      V.            LANGKAH PERCOBAAN
1.      Buatlah lubang pada plastik transparan yang besarnya disesuaikan dengan ukuran gelas.
2.      Buatlah dua set rangkain alat yang setiap set terdiri dari gelas bening yang berisi air, hydrila, dan tabung reaksi penuh air . pastikan jumlah dan panjanghydrila pada setiap gelas selalu sama dan masukkan ke dalam corong.
3.      Letakkanlah kedua rangkaian tersebut ditempat yang berbeda, satu di dalam kelas, dan lainnya diluar kelas yang terkena cahaya matahari langsung !
4.      Hitunglah gelembung udara yang keluar dari tumbuhan hydrila, dan bandingkan jumlah gelembung gas yang di hasilkan tumbuhan hydrila yang berada di dalam kelas dengan yang terkena cahaya matahari langsung!

   VI.            HASIL PERCOBAAN

http://riotzipa.files.wordpress.com/2012/01/foto0821.jpg?w=225&h=300       http://nidahermina5.files.wordpress.com/2012/01/hidrila.jpeg?w=614
                                                                 Tumbuhan hydrilla

Hari/
Tanggal
Waktu
Jam
Lamanya pengamatan
Banyaknya Gelembung
Minggu/15-07-2012
Pagi
09.15 – 09.16 wib
1 menit
28 gelembung

Siang
11.15 – 11.16 wib
1 menit
100 gelembung

Siang
13.00 – 13.01 wib
1 menit
104 gelembung

Sore
15.45 – 15.46 wib
1 menit
65 gelembung


Pertanyaan
1.       Manakah yang lebih banyak menghasilkan gelembung gas, rangkaian yang terkena cahaya matahari langsung dan rangkaian yang terletak di dalam kelas?
  1. Apakah Hydrilla masih menghasilkan gas jika cahaya matahari diganti dengan cahaya lampu?
  2. Menurut pikiranmu, gas apakah yang dihasilkan pada proses tersebut?
  3. Apa yang dapat dilakukan untuk mengukur volume gas yang dihasilkan tumbuhan per menit?
Jawaban :
1.       Gelembung gas akan lebih banyak dihasilkan jika rangkaian terkena cahya mtahari langsung
  1. masih, tapi intensitas gelembung yang dihasilkan akan lebih sedikit.
  2. menurut kelompok kami, gas tersebut adalah oksigen (O2) sebagai hasil fotosintesis yang dilakukan hydrilla.
  3. menyiapkan penghitung waktu (jam, stopwatch), kemudian hitung gelembung yang muncul per satuan menit
VII.            PEMBAHASAN
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda (Salisbury, 1995).
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya.
Cara tumbuhan membuat makanannya sendiri disebut fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda (Salisbury, 1995).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993).
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut  ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Jadi, pada keseluruhan reaksi fotosintesis CO2 + H2O -> karbohidrat ( C6H12O6 ) + O2. H2O diperlukan pada fotosintesis terang sebagai donor elektron yang akan menghasilkan O2, dan CO2 digunakan dalam reaksi gelap membentuk karbohidrat ( C6H12O6 ).

VIII.            KESIMPULAN
Setelah kami melakukan praktikum tentang “benarkah fotosintesis menghasilkan gas?” bahwa perbedaan antara tumbuhan hydrilla yang terkena sinar matahari, awal-awalnya hanya menghasilkan gelembung-gelembung kecil. Gelembung-gelembung tersebut dengan waktu yang berbeda dengan pengaruh sinar matahari sehingga jumlah gelembung-gelembung gas bervariasi. Ada yang sedikit dan ada juga yang banyak menghasilkan gelembung gas.Setelah beberapa menit kemudian bagian botol yang tidak terisi air menghasilkan uap dan membentuk embun.
Dan tumbuhan hydrilla yang tidak terkena cahaya atau ditaru di ruangan yang tertutup tidak menghasilkan gelembung-gelembung kecil maupun menghasilkan uap dan embun.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tumbuhan hydrilla menghasilkan gelembung-gelembung gas karena dipengaruhi oleh sinar atau cahaya matahari.

   IX.            DAFTAR PUSATAKA









Tidak ada komentar:

Posting Komentar