Minggu, 23 Maret 2014

Contoh karangan kehidupan di desa, yang berjudul desaku yang dingin dan sejuk

Desaku yang Dingin dan Sejuk

            Saya tinggal di sebuah desa, namaya desa Wudi. Desa Wudi adalah salah satu dari 27 desa di Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Jarak tempuh dari desaku ke kota kecamatan 15 menit dengan kendaraan bermotor. Sedangkan, ke kota kabupaten ditempuh 30 menit. Desaku sangat dingin dan sejuk.  Pagi, sore dan malam hari udara terasa dingin sedangkan siang hari udaranya panas. Desaku berada di atas bukit, bagian utara terdapat hutan lindung yang masih hijau. Hamparan sawah yang berada di tengah desa menjadi pemandangan yang indah. Sumber mata air yang banyak, sehingga masyarakat tidak kekurangan air bersih.
            Sawah tidak begitu banyak, tetapi hasil perkebunannya bermacam-macam, seperti: kopi, cengkeh, kakao, vanili, kemiri, dan merica. Tiap hari masyarakat ke kebun untuk merawat tanamannya. Dalam membersihkan kebun, orang Manggarai menerapkan istilah do do dalam bahasa Indonesia, membersihkan kebun secara bergiliran, misalnya: hari ini di kebun si A, besok di kebun si B, dan seterusnya. Masyarakat biasanya memanen hasil perkebunannya satu kali dalam setahun, kecuali kakao bisa satu kali seminggu. Yang menjadi dampak buruk bagi masyarakat, jika gagal panen dalam setahun atau dua tahun. Masyarakat harus meminjam uang atau berutang untuk memenuhi kebutuhannya.
            Pekerjaan masyarakat 85% sebagai petani, 10% buruh dan pedagang, dan 5% guru dan pegawai. Desaku boleh dikatakan lumayan maju karena fasilitasnya sudah mencukupi. Jalan raya, Perusahaan Listrik Negara (PLN), Puskesmas Pembantu (Pustu), sekolah, dan tempat ibadah. Jalan raya dari desa ke kota sudah bagus, baik ke kota kecamatan maupun ke kota kabupaten, sehingga memudahkan transportasi untuk masuk ke desa. Dan masyarakat lebih mudah menjual hasil perkebunannya dan belanja untuk kebutuhan sehari-hari. Di Desaku mempunyai satu Sekolah Dasar yaitu Sekolah Dasar Katolik (SDK) Wudi dan satu Sekolah Menengah Pertama yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Cibal. Sejak berdirinya SMP ini 5 tahun yang lalu banyak siswa yang melanjutkan sekolah ke SMA. Karena sebelumnya mereka hanya tamat SD setelah itu membantu orangtua untuk bekerja di kebun maupun merantau.   
            Desaku termasuk kampung bersejarah, memiliki beberapa tempat bersejarah peninggalan nenek moyang kami dulu, seperti: Watu Dari, Wae Lanur, dan Leke Ndereng. Nenek moyang kami dulu namanya Lanur dan istrinya Timung Te’e. Watu Dari adalah tempat tinggal Lanur dan Timung Te’e. Dikatakan Watu Dari karena watu dari artinya batu tempat untuk berjemur, jika matahari terbit batu inilah yang terkena pertama sinar matahari pagi. Kebiasaan masyarakat berjemur, karena udara pagi sangat dingin di desaku. Wae Lanur adalah tempat mandi dan cucinya Lanur dan Timung Te’e. Dan Leke Ndereng adalah tempat keramas rambutnya Timung Te’e. Sekarang, tempat-tempat tersebut sebagai obyek wisata.          
            Kebiasaan masyarakat yang ramah menerima orang baru atau tamu. Tamu adalah orang paling istimewa. Kebudayaan kami, tamu dianggap orang yang paling dihormati dan dihargai. Misalnya: ketika ada tamu, baru makan daging atau ikan. Meskipun harus berutang untuk membeli daging atau pun ikan. Ketika ada tamu, baru minum teh, biasanya hanya minum kopi pahit. Istilah orangtua zaman dulu adalah bom tombo’s cokol, bom tura’s tuda artinya utang piutang tidak diperhitungkan, yang penting tamu tersebut dijamu dengan baik.        
            Kehidupan masyarakat Wudi sangat rukun dan harmonis tanpa memandang suku dan status sosial. Pada tahun 2006 mendapat pengahargaan dari Bupati Manggarai, Drs. Christian Rotok sebagai “Desa Sadar Hukum”. Karena tindakan kriminal tidak pernah terjadi di desa Wudi.

            Itulah gambaran singkat, desaku. Aku lahir dan dibesarkan di sini. Hingga aku bisa seperti sekarang ini. Nantikan kedatanganku desaku...

9 komentar:

  1. Mantap kae.tingkatkan postingannya
    Mf kae mau Tanya mengenai 3 obyek wisata yg kae bilang.apakah itu sdh resmi menjadi tempat destinasi atau belum.minta kepastiannya kae

    BalasHapus
    Balasan
    1. TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR DI HALAMAN INI ADIK.
      3 OBYEK WISATA YANG ADA DI DESA WUDI MEMANG BELUM SECARA RESMI MENJADI TEMPAT DESTINASI. TETAPI BANYAK ORANG LUAR JUGA YANG BERKUNJUNG KE SANA. YANG PALING SERING DIKUNJUNGI ADALAH WATU DARI. TUGAS KITA ADALAH MEMPUBLIKASIKAN TEMPAT2 TERSEBUT SUPAYA BISA MENJADI TEMPAT DESTINASI YANG RESMI..

      Hapus
    2. terimakasih kk Yon ,sangat membantu saya sekali😁🙏

      Hapus
  2. Makasih kak membantu tugas saya

    BalasHapus