LAPORAN PRAKTIKUM
KONSEP DASAR IPA II
“MIKROSKOP”
Disusun Oleh:
1.
Ranto
Fernando (A1G011111)
2.
Skolastika
Jortja (A1G011115)
3.
Vinsesia
Diana Jiut (A1G011117)
4.
Yohanes
Sangkang (A1G011121)
Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Endang Widi winarni, M. Pd.
Dra. Dalifa, S. Pd., M. Pd.
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu tersusunnya laporan ini.
Dalam laporan
ini kami akan menjelaskan tentang “ Mikroskop ”. Dalam penulisan maupun isi
dari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis menerima
dengan hati terbuka atas semua kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
penulisan selanjutnya.
Semoga laporan
ini bermanfaat bagi kita semua.
Bengkulu, Mei 2012
Penulis
I.
JUDUL KEGIATAN
Mikroskop
II.
TUJUAN KEGIATAN
1.
Mahasiswa dapat mengenali komponen-komponen mikroskop.
2.
Mahasiswa dapat menggunakan mikroskop.
III. LANDASAN TEORI
Zacharias
Janssen adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Belanda. Dia adalah
penemu mikroskop pertama untuk melihat benda-benda yang sangat kecil. Dengan
adanya mikroskop ini memberikan pengaruh besar pada perkembangan ilmu
pengetahuan, karena tidak sedikit penemuan-penemuannya yang besar yang sangat
bermanfaat bagi peradaban dunia yang teliti dengan menggunakan mikroskop.
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat
kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
A.
Jenis-Jenis Mikroskop
1)
Mikroskop Sederhana
Mikroskop Sederhana
Mikroskop sederhana mikroskop monokuler mikroskop elektron
Mikroskop cahaya modern
yang biasa digunakan di sekolah memiliki bagian utama berupalensa objektif yang
letaknya dekat dengan obyek yang akan diamati. Lensa obyektif melekat pada
bagian yang disebut revolver. Revolver ini dapat diputar, dan berguna sebagai
alat pemindah lensa.
Jenis lensa yang lain
adalah lensa okuler terletak dekat dengan mata pada saat mikroskop
digunakan. Lensa obyektif ada beberapa buah, dan memiliki pembesaran
masing-masing 5X, 10X, 45X, dan 100X. Sedangkan lensa okuler hanya 1 buah atau
2 buah, dan mempunyai pembesaran 5X, 10X, atau 15X. Kedua lensa pada mikroskop
dihubungkan oleh suatu bagian berbentuk tabung. Mikroskop yang memiliki sebuah
lensa okuler, disebut mikroskop
monokuler.
IV. ALAT DAN BAHAN
-
Mikroskop
V.
LANGKAH PERCOBAAN
1.
Siapkanlah sebuah mikroskop cahaya
2.
Amati mikroskop tersebut
3.
Gambarlah hasil pengamatanmu
4.
Tuliskanlah bagian-bagian mikroskop tersebut beserta
fungsinya
VI.
HASIL PERCOBAAN
HASIL PERCOBAAN
Mikroskop
sederhana mikroskop monokuler mikroskop elektron
VII.
PEMBAHASAN
Mikroskop
adalah peralatan yang didesain untuk memperbesar gambaran objek atau specimen
yang berukuran kecil. Mikroskop membantu mikrobiologis dalam mempelajari dan mendapatkan
informasi tentang ciri-ciri organisme.
Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke-16 yang menggunakan lensa
sederhana untuk mengatur cahaya biasa. Pertama kali perbesaran terbatas
kira-kira 10 kali dari ukuran objek sebenarnya. Setelah mengalami perbaikan
akhirnya perbesaran bisa mencapai 270 sampai 400 kali.
Penemu sel dalam susunan organisme adalah bersamaan dengan munculnya
pemakaian mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya ( mikroskop yang sering
digunakan dalam biologi ), okuler baik yang berlensa tunggal atau dikenal
dengan nama Mikroskop Monokuler maupun yang berlensa ganda atau yang
dikenal dengan nama Mikroskop Binokuler. Sesungguhnya untuk meneliti
sejarah pemakaian mikroskop dengan perbaikan-perbaikan yang sangat sulit.
Dapat dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah sudah
merupakan pangkal penemuan dari mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik suatu
permukaan yang melengkung sudah dilakukan oleh Euclid (3000SM
), Ptolemy ( 127-151 ), dan oleh Alhazan pada awal abad
ke-11, tetapi pemakaian praktis alat pembesaran optik belum dilakukan. Baru
pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan Maurolyco mempergunakan
lensa untuk melihat benda-benda yang kecil.
Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang
bernama Zachary dan Francis Jansen pada tahun 1590
menemukan pemakaian dua buah lensa cembung dalam sebuah tabung.Penemuan ini
dianggap sebagai prototip dari mikroskop.Tahun 1610 Galileo dengan
kombinasi beberapa lensa yang dipasang dalam sebuah tabung timah untuk pertama
kalinya berhasil digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana.
Tahun 1632-1723, Anthony van Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa dengan
perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda-benda yan kecil. Walaupun
demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya urainya.
Dari keterbatasan daya urai sebuah mikroskop, apabila dianalisis dengan
menggunakan rumus Abbe, ternyata tidak terlalu dipengaruhi oleh lensa
mikroskop, melainkan dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya yang
dipakai.Pada awal abad ke-17 telah ditemukan mikroskop dengan bentuk lensa
tunggal. Cara menggunakan mikroskop ini adalah dengan meletakkan objek yang
diperiksa pada ujung jarum dan sisi lain lensa dibawa kedekat mata. Dengan
menekan atau mengendorkan jarum didepan lensa, maka akan diperoleh titik
fokusnya.
Setelah kemajuan dalam bidang teknologi maka bermuncullanlah berbagai tipe
mikroskop modern.Mikroskop modern meliputi mikroskop cahaya, mikroskop
ultraviolet, mikroskop fluerense, mikroskop elektron, dan mikroskop akustik.
Mikroskop cahaya
Mikroskop ini menggunakan cahaya putih biasa untuk melihat
mikroorganisme.Cahaya dapat dilewatkan secara langsung melalui objek atau
disekitar tepi objek. Polarisasi cahaya dengan melewatkan cahaya biasa melalui
dua filter dapat digunakan untuk melihat bagian-bagian objek lebih jelas.
Mikroskop cahaya membantu mikroskopis dalam melihat perbesaran objek secara
langsung dengan mata.
Mikroskop cahaya dan memperbesar objek hingga 1000 kali dari ukuran
sebenarnya.Mikroskop cahaya menggunakan satu lensa atau lebih lensa untuk
mengatur pemusatan cahaya. Mikroskop cahaya sederhana menggunakan satu lensa
sedangkan mikroskop cahaya kompleks (compound light microscope )
menggunakan dua set lensa. Mikroskop cahaya, berlensa okuler tungga dikenal
dengan nama Mikroskop Monokuler sedangkan yang berlensa okuler ganda
dikenal dengan namaMikroskop Binokuler.
Mikroskop ultraviolet ( UV )
Mikroskop UV menggunakan sinar UV
dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya putih untuk melihat
organisme.Mikroskop UV dapat melihat objek yang lebih kecil dari objek yang
terlihat oleh mikroskop cahaya.Bayangan yang dihasilkan tercatat pada film
fotografi, sehingga mikroskopis tidak melihat bayangan objek secara langsung.
Perbesaran yang mungkin dengan mikroskop UV kira-kira sama dengan perbesaran
mikroskop cahaya.
Mikroskop
fluoresen
Mikroskop fluoresen juga menggunakan
UV.Penggunaan mikroskop ini melibatkan pemakain zat warna fluoresen untuk
mewarnai objek. Pewarnaan akan mempermudah kita dalam mendeteksi dan
mengidentifikasi tipe sel tertentu. Mikroskop fluoresen membantu mikroskopis
melihat objek secara langsung dan dapat memperbesar objek hingga 1000 kali
ukuran sebenarnya.
Mikroskop elektron
Mikroskop elektron pertama kali dibuat oleh Knoll dan Rusha pada
tahun 1932.perkembangan
Mikroskop elektron tergantung pada teknologi memperoleh panjang gelombang yang
sangat pendek dengan meningkatkan tegangan listrik. Hal tersebut memberikan
harapan besar untuk kemajuan penelitian dibidang ilmu pengetahuan biologi
seluler.Ada dua jenis Mikroskop elektron, yaitu mikroskop elektro transisi dan
mikroskop elektron scanning yang mempunyai keuntungan yaitu diperoleh bayangan
tiga dimensi dengan memberikan gambaran kontur permukaan jaringan atau struktur
dalam sel.
Mikroskop akustik
Mikroskop ini menggunakan komputer untuk menganalisis gelombang suara untuk
malihat objek.Mikroskop akustik menghasilkan bayangan objek secara elektronik
pada layar televisi. Mikroskop ini dapat memperbesar objek sampai 5000 kali
ukuran sebenarnya.
Bagian-Bagian Mikroskop
Berikut ini ditunjukkan bagian-bagian mikroskop.
A. Lensa okuler = lensa
yang dilihat/diintip
B. Tabung mikroskop =
bagian yang menghubungkan lensa okuler dengan lensa obyektif
C. Revolver = pemutar yang
digunakan untuk mengubah perbesaran lensa obyektif
D. Lensa objektif
perbesaran lemah
E. Lensa objektif
perbesaran kuat
F. Meja mikroskop = tempat
meletakkan specimen / preparat yang diamati
G. Klip = penjepit object
glass
H. Kaki mikroskop
I. Cermin = memantulkan
cahaya pada lensa obyektif agar pengamatan preparat lebih jelas
J. Diafragma = bagian yang
digunakan untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa obyektif
K. Lengan mikroskop atau
pegangan
L. Pemutar halus = bagian
yang digunakan untuk menggerakkan (menjauhkan/mendekatkan) lensa obyektif terhadap
preparat secara pelan/halus
M. Pemutar kasar = bagian
yang digunakan untuk menggerakkan (menjauhkan/mendekatkan) lensa obyektif
terhadap preparat secara cepat
VIII.
KESIMPULAN
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang
terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari
benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat
kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
Bagian-bagian mikroskop:
1. Lensa okuler
2. Tabung mikroskop
3. Revolver
4. Lensa objektif
perbesaran lemah
5. Lensa objektif
perbesaran kuat
6. Meja mikroskop
7. Klip
8. Kaki mikroskop
9. Cermin
10. Diafragma
11. Lengan mikroskop atau pegangan
12. Pemutar halus
13. Pemutar kasar
IX. DAFTAR PUSATAKA
blognya bagus banget membantu
BalasHapusElever Media Indonesia