LAPORAN PRAKTIKUM
KONSEP DASAR IPA II
“BENARKAH TUMBUHAN MENGHASILKAN ZAT
TEPUNG BENARKAH FOTOSINTESIS MENGHASILKAN GAS”
Disusun Oleh:
1.
Ranto
Fernando (A1G011111)
2.
Skolastika
Jortja (A1G011115)
3.
Vinsesia
Diana Jiut (A1G011117)
4.
Yohanes
Sangkang (A1G011121)
Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Endang Widi Winarni, M. Pd.
Dra. Dalifa, S. Pd., M. Pd.
PRODI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu tersusunnya laporan ini.
Dalam laporan
ini kami akan menjelaskan tentang “Benarkah Tumbuhan Menghasilkan Zat Tepung dan Benarkah
Fotosintesis Menghasilkan Gas”. Dalam penulisan maupun isi dari laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan oleh karena itu penulis menerima dengan hati terbuka atas semua
kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan penulisan selanjutnya.
Semoga laporan
ini bermanfaat bagi kita semua.
Bengkulu, Juli 2012
Penulis
I.
JUDUL KEGIATAN
Benarkah
Tumbuhan Menghasilkan Zat Tepung
II.
TUJUAN KEGIATAN
Kompetensi
Dasar
Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan
Indikator
Siswa dapat
menunjukkan bahwa zat tepung akan terbentuk di daun yang berwarna hijau dengan
bantuan sinar matahari
III. LANDASAN TEORI
Fotosintesis terjadi pada bagian tumbuhan yang berklorofil (paling banyak
terdapat pada daun). Dengan bantuan cahaya matahari sebagai sumber energi,
karbondioksida dari udara yang ditangkap oleh klorofil, dan air dari tanah,
akan membentuk gula yang disalurkan ke bagian tubuh untuk digunakan atau simpan,
misalnya dalam bentuk zat tepung. Pada daun yang ditutup, tidak mendapat sinar,
tidak terjadi proses fotosintesis, karena tidak mendapat zat tepung. Hal ini
dibuktikan dengan daun yang berwarna hitam/biru.
Jika ketika daun diberi iodium terdapat perubahan warna. Daun yang trkena
cahaya matahari dan ditetesi iodium, akan berwarna biru kehitaman. Bagian daun
yang yang tertutup (tidak terkena cahaya) akan berwarna coklat (seperti warna
iodium).
Iodium merupakan indikator untuk menentukan adanya kandungan zat tepung di
dalam daun. Jika iodium bereaksi dengan zat tepung (amilum), akan
membentuk iodamilum yang bewarna biru kehitaman. Bagian daun yang
tertutup (tidak terkena cahaya) akan berwarna coklat seperti warna iodium.
Daun bayam merupakan salah satu jenis daun yang lapisan lilinnya tipis
sehingga perubahannya cepat terlihat
Pertanyaan:
1. Mengapa permukaan daun harus ditutupi dengan kertas
karbon selama percobaan dilakukan?
2. Setelah ditetesi larutan iodium, bagaimana perbedaan
antara daun yang ditutupi kertas karbon dengan yang tidak ditutupi kertas
karbon?
3. Pada bagian daun manakah zat tepung terbentuk?
4.
Apa fungsi cahaya pada percobaan ini?
Jawab:
1. Agar tidak terjadi proses fotosintesisi pada daun
2.
setelah ditetesi iodim daun bayam yang tidak ditutup berwarna lebih hitam
dari pada yang ditutup, hal ini membuktikan bahwa terjadi proses fotosintesisi
pada bayam yang tidak ditutup
3. Pada daun yang tidak dittup
4.
Untuk proses fotosintesis pada daun
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Daun tipis yang masih menempel pada tumbuhan
2.
Kertas karbon atau kertas alumunium
3.
Penjepit kertas atau isolasi
4.
Alkohol 70%
5.
Larutan iodium atau lugol
6.
Spritus
7.
Gelas piala/gelas kimia
8.
Pembakar spiritus
9.
Pipet
10.
Pinset
11.
Air
12.
Jembatan pembakar
13.
Korek api
14.
Gunting
15.
Piring kecil
16.
Panci aluminium kecil
V.
LANGKAH PERCOBAAN
1.
Pada hari pertama (sekurang-kurangnya dua hari sebelum praktik) pililah
daun yang terkena cahaya matahari. Tutupilah seluruh daun pada sore atau malam
hari dengan kertas karbon. Biarkan daun tersebut melakukan fotosintesis selama
dua hari.
- Petiklah daun tersebut pada siang hari di hari ketiga menjelang digunakannya untuk praktik dan Petik juga daun disebelah daun tersebut sebagai pembanding.
- Rebuslah daun tersebut dengan air sampai layu dan sampai air rebusannya berwarna hijau yang menandakan sel-sel sudah mati dan tidak berfungsi lagi. Pada sel-sel yang sudah mati alkohol dan iodium mudah menembus daun.
- Isilah gelas kimia dengan alkohol. Masukkan daun yang telah direbus ke dalam gelas tersebut!
- Masukkan gelas kimia berisi alkohol dan daun rebusan tersebut ke dalam panci yang berisi air. Didihkan alkohol tersebut sampai daun terlihat pucat dan alkoholnya berwarna hijau. Tujuan adalah untuk melarutkan klorofil agar lebih mudah bereaksi dengan iodium.
- Setelah daun berwarna pucat, ambillah daun dan celupkan ke dalam air yang mendidih agar daun bersih dari alkohol dan kaku.
- Letakkan daun di dalam piring kemudian tetesi dengan iodium secara merata. Tujuannya adalah untuk menguji apakah di dalam daun tersebut terdapat zat tepung atau tidak. Zat tepung bila diberi alkohol akan terbentuk iodamilum yang berwarna biru atau hitam.
VI. HASIL PERCOBAAN
Pertanyaan
1.
Mengapa permukaan
daun harus ditutup dengan kertas karbon sebelum percobaan dilakukan?
- Setelah ditetesi larutan iodium, bagaimana perbedaan bagian daun yang tidak ditutupi kertas karbon dengan bagian daun yang ditutupi kertas karbon?
- Pada bagian daun manakah zat tepung terbentuk?
- Apa fungsi cahaya pada percobaan ini?
Jawaban :
- Untuk membandingkan dengan daun yang tidak tidak ditutup, kira-kira duan yang ditutup akan dapat menghasilkan zat tepung atau tidak.
- Daun yang terkena cahaya matahari dan ditetesi iodium, akan berwarna biru kehitaman. Bagian daun yang tertutup ( tidak terkena cahaya) akan berwarna coklat( seperti warna iodium).
- Di klorofil
- Sebagai sumber energi
VII.
PEMBAHASAN
Fotosintesis terjadi pada bagian tumbuhan yang berklorofil (paling banyak
terdapat pada daun). Dengan bantuan cahaya matahari sebagai sumber energi,
karbondioksida dari udara yang ditangkap oleh klorofil, dan air dari tanah,
akan membentuk gula yang disalurkan ke bagian tubuh untuk digunakan atau
simpan, misalnya dalam bentuk zat tepung. Pada daun yang ditutup, tidak
mendapat sinar, tidak terjadi proses fotosintesis, karena tidak mendapat zat
tepung. Hal ini dibuktikan dengan daun yang berwarna hitam/biru.
Jika ketika daun diberi iodium terdapat perubahan warna. Daun yang trkena
cahaya matahari dan ditetesi iodium, akan berwarna biru kehitaman. Bagian daun
yang yang tertutup (tidak terkena cahaya) akan berwarna coklat (seperti warna
iodium)
Iodium merupakan indikator untuk menentukan adanya kandungan zat tepung di
dalam daun. Jika iodium bereaksi dengan zat tepung (amilum), akan
membentuk iodamilumyang bewarna biru kehitaman.
Pada daun yang ditutupi oleh kertas karbon masih dapat melakukan respirasi
dan transpirasi walaupun tidak mendapat sinar matahari yang cukup, hal ini
jelas terlihat adanya amilum pada daun dengan jumlah yng sedikit. Namun pada
daun yang tidak mendapat perlakuan terdapat banyak amilum sebagai tanda
melakukan proses fotosintesis.
Dari perbedaan warna yang terjadi atas perbedaan perlakuan menunjukkan
bagian daun yang berbeda warna disebabkan oleh faktor kurangnya cahaya
matahari, sehingga daun tersebut tidak dapat melaksanakan fungsi fisiologisnya
secara sempurna. Dengan kata lain, secara umum fotosintesis hanya dapat
berlangsung jika ada cahaya matahari yang cukup mengenai permukaan daun yang
ditandai dengan adanya amilum pada daun.
Menguji ada tidaknya amilum yang terdapat pada daun dilakukan dengan
merebus daun pada air mendidih 30 menit, hal ini dilakukan agar sel selama
menjadikan sel-sel daun lebih permeabel±dalam daun mati dan terhadap iodium atau JKJ.
Memasukkan daun dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan
menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan JKJ. Setelah itu
meletakkan daun pada cawan untuk ditetetsi permukaan daun dengan larutan
lugol/iodium sampai merata. Perlakuan ini membuat daun menjadi berwarna biru
kehitam-hitaman yang menunjukkan adanya amilum dalam jaringan daun.
Proses pembentukan karbohidrat pada fotosintesis, daun yang diberi
perlakuan dengan dipanaskan pada air mendidih kemudian dimasukkan dalam alkohol
panas mengakibatkan pigmen daun jadi luntur. Daun yang semula berwarna hijau
tua berubah menjadi hijau muda. Hal ini dimaksudkan agar ada tidaknya amilum
pada daun dapat terlihat dengan jelas pada saat daun tersebut dicuci dengan
larutan JKJ. Perebusan dilakukan agar sel dalam daun mati dan menjadikan
sel-sel daun lebih permeabel terhadap larutan JKJ. Memasukkan daun dalam
alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah
bereaksi dengan larutan JKJ. Setelah itu meletakkan daun pada cawan untuk
ditetetsi permukaan daun dengan larutan lugol/iodium sampai merata. Perlakuan
ini membuat daun menjadi berwarna biru kehitam-hitaman yang menunjukkan adanya
amilum dalam jaringan daun. Larutan JKJ disini berfungsi untuk memberikan warna
pada daun agar dapat dibedakan bagian daun yang mengandung amilum dan tidak.
Setelah dimasukkan dalam larutan JKJ, daun yang telah ditutup sebelumnya
berwarna agak kebiru-tuaan disekitar pinggir – pinggirnya dan di bagian –
bagian yang tidak ditutupi lainnya, sedangkan bagian tengahnya atau bagian yang
ditutupi berwarna sedikit lebih cerah. Hal ini disebabkan karena pada bagian
yang ditutup tidak terjadi proses fotosintesis, sehingga dibagian tersebut
tidak terdapat amilum yang ditunjukkan oleh warna biru tua kehitaman. Sedangkan
pada daun yang tidak ditutup warna biru tua kehitamannya akan merata diseluruh
bagiannya, karena pada seluruh bagian permukaan daun terjadi proses
fotosintesis.
VIII.
KESIMPULAN
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau
energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa
jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air
serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua
bagian utama: reaksi terang (karena
memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak
memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
Reaksi terang, terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap
terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi
konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan
menghasilkan oksigen (O2). Sedangkan dalam reaksi
gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar
CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Energi yang
digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang. Pada proses
reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari.
Reaksi gelap, bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi
molekul gula. Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan,
hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses
fotosintesis, yaitu panjang gelombangyang berada pada kisaran cahaya
tampak (380-700 nm).
1.
Cahaya tampak terbagi atas
2. cahaya merah (610 – 700 nm),
3. hijau kuning (510 – 600 nm),
4. biru (410 – 500 nm) dan
5. violet (< 400 nm).
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju
fotosintesis :
1. Intensitas cahaya
Laju
fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon
dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan
untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau
kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon
dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil
fotosintesis
Jika kadar fotosintat
seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar
fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh
lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa.
Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih
banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
IX. DAFTAR PUSATAKA
Anwar, A. 1984. Ringkasan Biologi. Ganeca Exact.
Bandung.
Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Erlangga.
Jakarta.
Syamsuri. I. 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta
I.
JUDUL KEGIATAN
Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan
II.
TUJUAN KEGIATAN
Siswa
dapat :
1.
Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan gas;
2. Mengamati bahwa cahaya langsung mempengaruhi jumlah
gas yang dihasilkan.
III.
LANDASAN TEORI
Fotosintesis adalah suatu proses
biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk
memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir
semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.
Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di
atmosfer bumi.
Organisme yang menghasilkan energi
melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis
merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gulasebagai molekul penyimpan energi.
Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui
kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Hingga sekarang fotosintesis masih
terus dipelajari karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan,
meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses
fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan
alam utama, seperti fisika, kimia, maupun
biologi sendiri.
Pada tumbuhan, organ utama tempat
berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang
memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah
tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil
fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat
terlebih dahulu. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi
menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi
gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
Reaksi
terang
Reaksi terang adalah proses untuk
menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses
diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil
menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah
(650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini
akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi
bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi
pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang
yang pendek menyimpan lebih banyak energi.
Di dalam daun, cahaya akan diserap
oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan
memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau
fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari
molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer,
sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara
simultan dalam fotosintesis. Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi
molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan
ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini
digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi
dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau
kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga,
kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang
terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah
elektron dan oksigen.
Oksigen dari proses fotosintesis
hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida. Bakteri fotosintetik,
selain sianobakteri, tidak menghasilkan oksigen karena menggunakan ionisasi
sulfida atau hidrogen. Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II,
cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer
sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.
Reaksi
gelap
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam
proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada
tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon
dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa).
Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya
cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya).
Saran
Penerapan Dalam Pembelajaran
Percobaan ini dilakukan sebagai
kegiatan inti atau kegiatan pemantapan pada pembelajaran siswa tentang
“fotosintesis”.
IV.
ALAT DAN BAHAN
1.
Gelas bening 2 buah
2.
Tabung reaksi 2 buah
3.
Corong bening 2 buah
4.
Air
5.
Tumbuhan air, misalnya hydrila
6.
Plastik transparan (lubang disesuaikan dengan ukuran gelas bening).
7.
Jam berjarum detik
V.
LANGKAH PERCOBAAN
1.
Buatlah lubang pada plastik transparan yang besarnya disesuaikan dengan
ukuran gelas.
2.
Buatlah dua set rangkain alat yang setiap set terdiri dari gelas bening
yang berisi air, hydrila, dan tabung reaksi penuh air . pastikan
jumlah dan panjanghydrila pada setiap gelas selalu sama dan
masukkan ke dalam corong.
3.
Letakkanlah kedua rangkaian tersebut ditempat yang berbeda, satu di dalam
kelas, dan lainnya diluar kelas yang terkena cahaya matahari langsung !
4.
Hitunglah gelembung udara yang keluar dari tumbuhan hydrila,
dan bandingkan jumlah gelembung gas yang di hasilkan tumbuhan hydrila yang
berada di dalam kelas dengan yang terkena cahaya matahari langsung!
VI.
HASIL PERCOBAAN
Tumbuhan hydrilla
Hari/
Tanggal
|
Waktu
|
Jam
|
Lamanya pengamatan
|
Banyaknya Gelembung
|
Minggu/15-07-2012
|
Pagi
|
09.15 – 09.16 wib
|
1 menit
|
28 gelembung
|
Siang
|
11.15 – 11.16 wib
|
1 menit
|
100 gelembung
|
|
Siang
|
13.00 – 13.01 wib
|
1 menit
|
104 gelembung
|
|
Sore
|
15.45 – 15.46 wib
|
1 menit
|
65 gelembung
|
|
Pertanyaan
1.
Manakah yang lebih
banyak menghasilkan gelembung gas, rangkaian yang terkena cahaya matahari
langsung dan rangkaian yang terletak di dalam kelas?
- Apakah Hydrilla masih menghasilkan gas jika cahaya matahari diganti dengan cahaya lampu?
- Menurut pikiranmu, gas apakah yang dihasilkan pada proses tersebut?
- Apa yang dapat dilakukan untuk mengukur volume gas yang dihasilkan tumbuhan per menit?
Jawaban :
1.
Gelembung gas akan
lebih banyak dihasilkan jika rangkaian terkena cahya mtahari langsung
- masih, tapi intensitas gelembung yang dihasilkan akan lebih sedikit.
- menurut kelompok kami, gas tersebut adalah oksigen (O2) sebagai hasil fotosintesis yang dilakukan hydrilla.
- menyiapkan penghitung waktu (jam, stopwatch), kemudian hitung gelembung yang muncul per satuan menit
VII.
PEMBAHASAN
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya,
dan sintesis yang berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai
suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber
energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya
suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas
beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda,
sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda (Salisbury,
1995).
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks,
proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh
klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas
mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu
stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang
disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan
cahaya.
Cara tumbuhan membuat makanannya sendiri disebut
fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan
sintesis yang berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu
penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi
cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu
pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa
spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga
pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda (Salisbury, 1995).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan
Ingenhousz. Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di
bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik
secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan
memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang
berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya
diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu
diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari
tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993).
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis
menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun
segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut
direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan
bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah
menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Jadi, pada keseluruhan reaksi fotosintesis CO2 + H2O ->
karbohidrat ( C6H12O6 ) + O2. H2O diperlukan pada fotosintesis terang sebagai
donor elektron yang akan menghasilkan O2, dan CO2 digunakan dalam reaksi gelap
membentuk karbohidrat ( C6H12O6 ).
VIII.
KESIMPULAN
Setelah kami
melakukan praktikum tentang “benarkah fotosintesis menghasilkan gas?” bahwa
perbedaan antara tumbuhan hydrilla yang terkena sinar matahari, awal-awalnya
hanya menghasilkan gelembung-gelembung kecil. Gelembung-gelembung tersebut dengan
waktu yang berbeda dengan pengaruh sinar matahari sehingga jumlah
gelembung-gelembung gas bervariasi. Ada yang sedikit dan ada juga yang banyak
menghasilkan gelembung gas.Setelah beberapa menit kemudian bagian botol yang
tidak terisi air menghasilkan uap dan membentuk embun.
Dan tumbuhan
hydrilla yang tidak terkena cahaya atau ditaru di ruangan yang tertutup tidak
menghasilkan gelembung-gelembung kecil maupun menghasilkan uap dan embun.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa tumbuhan hydrilla menghasilkan gelembung-gelembung gas karena
dipengaruhi oleh sinar atau cahaya matahari.
IX.
DAFTAR PUSATAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar