JAWABAN UTS
KOMUNIKASI
PENDIDIKAN
OLEH:
YOHANES
SANGKANG
NPM :
A1G011121
DOSEN
PEMBIMBING:
Drs. ABDUL
MUKTADIR, M. Si.
PRODI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2012
1.
Jelaskan fungsi komunikasi dalam pendidikan!
Jawaban:
Fungsi umum komunikasi
ialah informatif, edukatif, persuasif, dan rekreatif (entertainment) (Effendy, 1981:26). Maksudnya secara singkat ialah
komunikasi berfungsi memberi keterangan, memberi data atau fakta yang berguna
bagi segala aspek kehidupan manusia. Di samping itu, komunikasi juga berfungsi,
mendidiki masyarakat, mendidik setiap orang dalam menuju pencapaian kedewasaan
bermandiri. Seseorang bisa banyak tahu karena banyak mendengar, banyak membaca
dan banyak berkomunikasi. Berikutnya adalah fungsi persuasif, maksudnya ialah
bahwa komunikasi sanggup “membujuk” orang untuk berperilaku sesuai dengan
kehendak yang diinginkan oleh komunikator. Seorang anak kecil bisa berhenti
menangis setelah dibujuk oleh ibunya (dengan komunikasi) misalnya bahwa anak
yang suka menangis akan menjadi anak bodoh. Sedangkan yang terakhir ialah
fungsi hiburan. Ia dapat menghibur orang pada saat yang memungkinkan. Contohnya:
mendengarkan dongeng, membaca bacaan ringan..
Siapa pun orangnya, sama-sama mengakui pentingnya komunikasi dalam manajemen sebuah organisasi–baik kecil maupun besar.
Siapa pun orangnya, sama-sama mengakui pentingnya komunikasi dalam manajemen sebuah organisasi–baik kecil maupun besar.
Sesuai dengan tujuan dari komunikasi, maka dalam suatu
organisasi komunikasi mempunyai beberapa fungsi. Hal ini sebagaimana menurut
Maman Ukas bahwa fungsi komunikasi adalah :
1.
Fungsi informasi
2.
Fungsi komando akan perintah
3.
Fungsi mempengaruhi dan penyaluran
4.
Fungsi integrasi
Dari fungsi komunikasi tersebut, bahwa fungsi
informasi, melalui komunikasi maka apa yang ingin disampaikan oleh narasumber
atau pemimpin kepada bawahannya dapat diberikan dalam bentuk lisan ataupun tertulis.
Melalui lisan manajer atau pemimpin dengan bawahan dapat berdialog langsung
dalam menyampaikan gagasan dan ide.
Fungsi komando akan perintah tentunya berkaitan dengan
kekuasaan, di mana kekuasaan orang adalah hak untuk memberi perintah kepada
bawahan di mana para bawahan tunduk dan taat dan disiplin dalam menjalankan
tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Suatu perintah akan berisikan aba-aba
untuk pelaksanaan kerja yang harus dipahami dan dimengerti serta yang
dijalankan oleh bawahan. Dengan perintah terjadi hubungan atasan dan bawhaan
sebagai yang diberikan tugas.
Dalam fungsi pengaruh berarti memasukan unsure-unsur
yang meyakinkan dari pada atasan baik bersifat motivasi maupun bimbingan,
sehingga bawahan merasa berkewajiban harus menjalankan pekerjaan atau tugas
yang harus dilaksanakannya. Dan dalam mepengaruhi bahwa komunikator harus luwes
untuk melihat situasi dan kondisi di mana bawahan akan diberikan tugas dan
tanggung jawab, sehingga tidak merasa bahwa sebenarnya apa yang dilakukan
bawahannya itu merupakan beban, ia akan merasakan tugas dan tanggung jawab.
Pada fungsi integrasi bahwa organisasi sebagai suatu
sistem harus berintegrasi dalam satu total kesatuan yang saling berkaitan dan
semua urusan satu sama lain tak dapat dipisahkan, oleh karena itu orang-orang
yang berada dalam suatu organisasi atau kelompok merupakan suatu kesatuan
sistem, di mana seseorang itu akan saling berhubungan dan saling memberikan
pengaruh kepada satu sama lain dalam rangka terciptanya suatu proses komunikasi
untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Sumber:
1.
Effendy,
Onong Uchjana. 1986. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Karya
CV.
2. Ukas, Maman. 1999. Manajemen Konsep, Prinsip, Prinsip, dan
Aplikasi. Bandung : Ossa Promo.
http://blog.elearning.unesa.ac.id diakses : 8 Mei 2012
2.
Komunikasi dalam pendidikan dilaksanakan dengan siapa saja
supaya siswa mengikuti pelajaran secara efektif!
Jawaban:
Terkait komunikasi dalam pendidikan, ada sejumlah orang yang berperan
yakni guru dan siswa. Ini harus dilihat secara menyeluruh. Guru merupakan
orang yang dianggap mampu mentransfer materi ajar, gagasan, wawasan lainnya
kepada siswa haruslah dipandang sebagai sebuah proses belajar mengajar. Tetapi
guru juga tidak boleh anti kritik. Justru dengan kritik dan saran itu akan
menambah wawasan lain dan umpan balik dalam belajar akan semakin hidup dan
menyenangkan. Jangan sampai guru memiliki sifat otoriter atas semua kebijakan
di sekolah saat mengajar. Jangan jadikan siswa sebagai objek. Justru
sebaliknya, siswa harus dijadikan subjek dalam sebuah pembelajaran.
Di sinilah pentingnya seorang guru memiliki komunikasi yang lancar, baik
dan mampu menggerakkan siswa untuk melakukan interaksi. Membuat suasana belajar
menyenangkan, nyaman, dan tak tertekan. Guru bukan hanya sebagai orang yang mengajar,
tetapi lebih dari itu yakni sebagai orang tua, rekan, maupun sahabat. Karena
ada siswa yang tidak mau terbuka kepada orang tua, tetapi kepada guru bisa
terbuka terkait dengan persoalan atau masalah yang sedang dihadapinya,
sehingga rasa kasih sayang dari seorang guru kepada siswa akan menjadikan
motivasi tersendiri. Kemudian guru yang berperan sebagai teman harus mampu
membuat siswa bergaul dengan leluasa dalam artian ada batasnya. Jelas ini akan
menambah percaya diri siswa dalam belajar.
Sumber:
http://edukasi.kompasiana.com diakses
: 8 Mei 2012
3.
Kapan komunikasi pendidikan dilakukan agar siswa dapat
belajar secara efektif?
Jawaban:
Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar seseorang dengan
orang lain, dengan adanya komunikasi maka
terjadilah hubungan sosial, karena bahwa manusia itu adalah sebagai makluk
social, di antara yang dengan yang lainnya saling membutuhkan komunikasi pendidikan di sekolah yang
melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai
peserta didik agar siswa lebih aktif dan efektif dan dapat diwujudkan dengan
adanya interaksi belajar mengajar
atau proses pembelajaran.
Dalam
konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan
pembelajaran dilakukan oleh
banyak tenaga pendidik saat ini cenderung pada pencapaian target materi
kurikulum, lebih mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal
ini dapat dilihat dari
kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selalu didominasi agar siswa dapat memperoleh
kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal. Komunikasi merupakan sarana untuk
terjalinnya hubungan antar seseorang dengan orang lain, dengan adanya komunikasi maka terjadilah
hubungan sosial, karena bahwa manusia itu adalah sebagai makluk social,
diantara yang dengan yang lainnya saling membutuhkan.
Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara
sistematis dan berpedoman agar muridnya lebih aktif dan efektif
dalam mengiktuti pembelajaran.
4.
Jelaskan komunikasi yang efektif dalam pendidikan!
Jawaban:
Komunikasi adalah proses pengiriman informasi dari satu pihak kepada
pihak lain untuk tujuan tertentu. Komunikasi dikatakan efektif apabila
komunikasi yang terjadi menimbulkan arus informasi dua arah, yaitu dengan
munculnya feedback dari pihak
penerima pesan.
Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh efektif tidaknya komunikasi yang
terjadi di dalamnya. Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses
transformasi pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada
peserta didik, dimana peserta didik mampu memahami maksud pesan yang sesuai
dengan dan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi
lebih baik.
Terkait dengan proses pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif jika pesan
dalam hal ini adalah materi pelajaran dapat diterima dan dipahami, serta
menimbulkan umpan balik yang positif oleh siswa. Komunikasi efektif dalam
pembelajaran harus didukung dengan keterampilan komunikasi antar pribadi yang
dimiliki oleh pendidik.
Sumber:
http://tirman.wordpress.com diakses: 10 Mei 2012
5.
Jelaskan hambatan-hambatan komunikasi dalam pendidikan!
Jawaban:
Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat atau penghalang proses
komunikasi. Penghambat tersebut biasa dikenal dengan istilah barriers atau noises. Kita kenal adanya hambatan psikologis seperti minat, sikap,
pendapat, kepercayaan, inteligensi, dan pengetahuan. Dan hambatan fisik seperti
kelelahan, sakit, keterbatasan indra dan cacat tubuh.
Dua jenis hambatan yang lain yaitu hambatan kultural seperti perbedaan
adat istiadat, norma-norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan; dan
hambatan lingkungan seperti hambatan yang ditimbulkan situasi dan kondisi
keadaan sekitar. Misalnya: suara, kondisi ruangan, cahaya, dan sebagainya.
Sumber :
http://www.slideshare.net diakses: 8 Mei 2012
6.
Jelaskan bagaimana meningkatkan komunikasi siswa yang
mengalami ketakutan berbicara!
Jawaban:
Cara yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
A.
Percakapan
1)
Memulai percakapan seorang murid secara sukarela atau
ditunjuk guru membuka pembicaraan.
2)
Menjaga berlangsungnya percakapan apabila terjadi perbedaan
selama mengadakan percakapan murid-murid harus dapat mengatasinya dengan baik
sehingga tidak terjadi pertengkaran.
3)
Mengakhiri percakapan murid-murid seharusnya dapat mencapai
suatu persetujuan, sudah menjawab semua pertanyaan atau sudah melaksanakan
tugas dengan baik.
B.
Berbicara estetik (mendongeng)
1)
Memilih cerita hal yang paling penting dalam memilih cerita
adalah memilih cerita yang menarik.
2)
Menyiapkan diri untuk bercerita. Murid-murid hendaknya
membaca kembali dua atau tiga kali cerita yang akan diceritakan untuk memahami
perwatakan pelaku-pelakunya dan diceritakannya secara urut.
3)
Menambah barang-barang yang diperlukan. Barang yang dapat
digunakan untuk membuat cerita lebih menarik ialah gambar-gambar yang
ditempelkan di papan, boneka dan benda-benda yang menggambarkan pelaku binatang
atau barang-barang yang diceritakan.
4)
Bercerita atau mendongeng. Dapat dilakukan dalam
kelompok-kelompok kecil sehingga penggunaan waktunya dapat efisien.
5)
Berbicara untuk menyampaikan informasi atau mempengaruhi ketiga
macam bentuk kegiatan yang termasuk jenis kegiatan ini ialah melaporkan
informasi secara lisan, melakukan wawancara dan berdebat.
C.
Kegiatan dramatik.
Memiliki kekuatan sebagai
teknik pembelajaran bahasa karena melibatkan murid-murid dan berpikir logis dan
kreatif.
Sumber
:
http://profesor-fairuz.blogspot.com diakses : 9 Mei 2012
7.
Jelaskan kiat-kiat dalam meningkatkan komunikasi anak yang
pendiam!
Jawaban:
1)
Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
hambatan belajar yang di alaminya ;
2)
Meminta kesempatan kepada orang tua siswa agar
memberikan kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar ;
3)
Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong
belajar ;
4)
Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana
gembira terpusat pada perilaku belajar ;
5)
Merangsang siswa dengan penguat memberi rasa percaya
diri bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil.
6)
Guru mengoptimalisasikan pemanfataan pengalaman dan
kemampuan siswa.
Sumber :
http://www.batararayamedia.com diakses : 9 Mei 2012
8.
Sebutkan hukuman yang bersifat mendidik!
Jawaban:
Ada beberapa jenis hukuman yang bersifat mendidik,
yang baik dilakukan oleh seorang pendidik terhadap murid yang melakukan
pelanggaran dan penyimpangan. Tujuan menghukum anak yang berbuat salah adalah agar
ia menyadari kesalahannya serta tidak mengulangi kesalahan serupa. Penekanan
hukuman adalah pada sisi edukatif guna membentuk pribadi anak yang selalu
bertanggung jawab atas setiap perbuatannya. Jadi hukuman bukan semata ajang
pelampiasan amarah guru untuk menyakiti si anak ataupun untuk menunujukkan
kekuasaanya sebagai guru.
Dalam menangani perkara anak di bawah
umur banyak hal yang harus diperhatikan terutama hal-hal yang menyangkut masa
depan anak itu sendiri. Sebab seorang anak paling sensitif apabila menerima
perlakukan yang tidak baik dari seseorang.
Maka kita harus memperhatikan apa
yang tertera dalam Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA) dan harus benar-benar
diterapkan. Sebesar apapun kesalahan yang dilakukan seorang anak, tidak patut
diberikan sanksi yang dapat mencelakakan masa depan dia sendiri.
Dalam memvonis kesalahan yang
dilakukan anak, tidak sepatutnya seorang hakim memberikan hukuman sama dengan
yang diterima orang dewasa. Seorang anak melakukan kesalahan tidak lepas dari
lingkungan sekitar yang memengaruhi untuk melakukan perbuatan salah tersebut.
Untuk itu, apabila kita mendampingi anak yang melakukan kesalahan ketika dalam persidangan maka harus kita arahkan agar hukuman yang dijatuhkan bersifat mendidik mengingat usia anak yang dibawah umur.
Untuk itu, apabila kita mendampingi anak yang melakukan kesalahan ketika dalam persidangan maka harus kita arahkan agar hukuman yang dijatuhkan bersifat mendidik mengingat usia anak yang dibawah umur.
Apabila anak tersebut terbukti
melakukan perbuatan pidana dalam kategori berat maka kita upayakan untuk
menjatuhkan hukuman dimana anak tersebut dikembalikan pada pemerintah. Artinya
anak tersebut di berikan kepada lembaga pemerintah untuk dibina sampai ia
tumbuh dewasa dan siap untuk kembali ke lingkungannya.
Apabila kesalahan anak yang terbukti dalam
kategori ringan maka sanksinya cukup dikembalikan pada keluarganya agar dibina
oleh keluarganya. Untuk keluarganya juga harus benar-benar melakukan pembinaan
pada si anak, namun dengan cara tidak menggunakan kekerasan tapi lebih pada
memberikan pengertian-pengertian.
Sumber :
www.almanhaj.or.id dikses : 10
Mei 2012
http://www.surabayapagi.com diakses : 10 Mei 2012
membantu banget kak mantap
BalasHapusElever Media Indonesia